Langsung ke konten utama

Profil Kota Batu

Mata Kuliah Perencanaan Kota

MUHAMMAD NAUFAL 
(NRP.3615100038)

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPERMBER 2017


"PROFIL KOTA BATU"





Gambaran Umum Wilayah


Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah kota batu merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota ini sedang mempersiapkan diri untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan secara mandiri sehingga masyarakat di wilayah ini semakin rneningkat kesejahterannya. Kota Batu yang terletak 800 meter diatas permukaan air laut ini dikaruniai keindaan alam yang begitu memikat. Potensi ini terermin dari kekayaan produksi pertanian, buah dan sayuran, serta panorama pegunungan dan perbukitan. Sehingga dijuluki the real tourism city of Indonesia oleh Bappenas.
ket: garis merah = batas administrasi Kota Batu; garis hijau = Batas Kecamatan; Garis biru = batas kelurahan/desa.

Kota Batu memiliki 3 (tiga) buah gunung yang telah dikenal dan telah diakui secara nasional. Gunung-gunung tersebut adalah Gunung Pandennan (2010 m), Gunung Welirang (3156 m), Gunung Arjuno (3339 m) dan masih banyak lagi lainnya Dengan kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan kota Batu terkenal sebagai daerah dingin. Temperatur rata-rata kota Batu 2l,5°C dengan temperatur tertinggi 27,2°C dan terendah 14,9°C.Rata-rata kelembaban nisbi udara 86' % dan kecepatan angin 10,73 km/jam. Curah hujan tertinggi di kecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134 hari. Secara astronomis di 112°17'10,90"-122°57'11" Bujur Timur dan 7°44'55,11"-8°26'35,45 Lintang Selatan. Berikut batas-batas wilayah kota Batu:                 
Batas Wilayah Utara          : Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan
Batas Wilayah Selatan       : Kabupaten Malang
Batas Wilayah Barat          : Kabupaten Malang
Batas Wilayah Timur          : Kabupaten Malang
Kota Batu memiliki wilayah seluas 203,2 km2 yang terdiri atas 3 kecamatan (Bumiaji Batu, Junrejo), 4 kelurahan, dan 19 desa dengan jumlah total penduduk taun 2001 sebanyak 168.155 jiwa.
No.
Kecamatan
Luas (km²)
1.
Bumiaji
130,189
2.
Batu
46,777
3.
Junrejo
26,234

Total
203,2
Tabel Luas Wilayah Kota Batu

Gambar Peta wilayah kecamatan di Kota Batu


Kependudukan Kota Batu
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan Hasil Registrasi Penduduk akhir tahun 2002, jumlah penduduk kota Batu tercatat sebesar 163.393 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 806 jiwa/km. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa 49,33 5 adalah penduduk laki-laki dan 50,67% adalah penduduk perempuan dengan angka sex ratio sebesar 97,37%. Struktur umur penduduk cenderung mengarah pada kelompok berusia muda, hal ini ditunjukkan dengan angka beban ketergantungan penduduk muda sebesar 35,78%. Dengan demikian angka beban ketergantungan secara keseluruhan mencapai 44,67% atau dengan angka absolut dikatakan bahwa setiap serratus penduduk usia produktif akan menanggung sekitar 44 orang bukan usia produktif (0-14 tahun) dan 64 tahun ke atas atau dengan ratio 2:1. Dari data kependudukan di atas maka Kota Batu dapat digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa.
  
Kecamatan
Luas Wilayah
%
Penduduk
%
Kepadatan
Batu
45,458
22,83
74.878
45,83
1.647
Junrejo
25,650
12,88
37.633
23,03
1.467
Bumiaji
127,979
64,28
50.882
3,14
398
Kota Batu
199,087
100,00
163.393
100,00
821
Tabel Luas Wilayah, Penduduk, dan Kepadatan menurut Kecamatan (sumber : registrasi akhir tahun 2002)


Tenaga Kerja
Berikut adalah jumlah penduduk Kota Batu berdasarkan mata pencahariannya tahun 2003:
·         Pegawai Negeri/TNI                    : 12.379 jiwa
·         Pegawai Perusahaan Swasta        : 2.959 jiwa
·         Pedagang/Pengusaha                  : 5.634 jiwa
·         Petani/peternak                          : 23.195 jiwa
·         Lainnya                                     : 56.001 jiwa

Bidang Ekonomi Kota Batu
Kondisi Perekonomian Daerah
Meski Kota Batu kaya akan hasil bumi, namun perekonomian Kota Batu justru bersandar pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebagai penyangga sekitar 45% kegiatan ekonomi daerahnya. Keindahan alam dan berbagai tempat tujuan wisata di sekitar Batu memang menjadi komoditas ekonomi yang mampu menyedot pemasukan tersendiri. Sekitar 24 objek wisata resmi, mulai dari bumi perkemahan, pemandian air dingin dan panas, agrowisata, hingga wisata dirhantaa (paralayang) yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Batu menghadirkan puluhan ribu wisatawan lokal dan mancanegara setiap bulannya. Berikut adalah graik distribusi kegiatan ekonomi di Kota batu.


Grafik distribusi Kegiatan EKonomi Kota Batu

Keuangan Daerah
Berikut adalah data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kota batu pada tahun 2003

PENDAPATAN


JUMLAH (Rp)

1.
Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
1.635.869.939,98

2.
Bagian Pendapatan Asli Daerah

7.005.500.000,00

3.
Bagian Dana Perimbangan

108.084.564.774,70

4.
Bagian Pinjaman Daerah

0,00

5.
Lain – lain Penerimaan yang Sah

2.798.020.000,00
TOTAL

119.523.954.714,69
PENGELUARAN


JUMLAH (Rp)

1.
Belanja Rutin


59.837.581.714,68


Pos DPRD
2.895.250.727,00

 


Sekretariat DPRD
1.823.986.654,00



2.
Belanja Pembangunan

59.686.373.000,00

TOTAL

119.523.954.714,69
            Sumber : Pemkot Kota Batu 2003


Fasilitas Umum dan Sosial
Fasilitas Pendidikan
peta persebaran pendidikan di Kota Batu
berikut merupakan inventarisasi Failitas pendidikan di Kota Batu:
No.
Jenis Fasilitas
Jumlah
Keterangan
1.
SD sederajat
90 unit
536 ruang belajar
2.
SLTP sederajat
24 unit
189 ruang belajar
3.
SMU sederajat
17 unit
121 ruang belajar


Fasilitas Kesehatan
Gambar Peta Persebaran Apotek di Kota Batu

Dari beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Kota Batu, proporsi terbesar adalah posyandu yaitu sebanyak 182 lokasi. Fasilitas yang lain antara lain puskesmas 3 buah yang tersebar di 3 kecamatan di Kota Batu, RSU Baptis yang berada di Kecamatan Junrej, Rumah Sakit Bersalin 17 buah. Sedangkan untuk tenaga madis di Puskesmas terdiri dari 8 dokter, 17 perawat, 25 bidan, 2 ahli gizi dan 10 tenaga lainnya.
Dengan karakteristik penduduk Kota Batu yang memiliki struktur umur penduduk yang berusia muda, maka perlu adanya pengendalian kelahirann melalui gerakan KB Nasional. Pada tahun 2002, jumlah pasangan usia subur di Kota Batu sebanyak 31.745 orang atau meningkat sebanyak 4,96%.


Sarana dan Prasarana Permukiman
komponen air bersih
Berdasarkan dari data table dibawah, diketahui bahwa kebutuhan air bersih kota Batu adalah sebesar 16.339.300 l/hr. Angka ini didapatkan dari perkalian antara jumlah penduduk kota Batu (163.393 jiwa) dengan kebutuhan ideal air bersih untuk kota sedang (100 l/org/hr). Dan dari angka kebutuhan tersebut, yang bisa dilayani oleh PDAM Kota Batu baru 6.436.800 l/hr. Jadi, kebutuhan air bersih yang masih harus dilayani di Kota Batu ini sebesar 9.902.500 l/hr atau 114,61 l/det. Dan hal ini berarti diperlukan peningkatan sarana yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah sebesar 114,61 l/det.
          Data Pengelolaan Air Bersih di Kota Batu
NO.
URAIAN
SATUAN
BESARAN
I.
Pelayanan Penduduk


1.
Jumlah penduduk
Jiwa
163.393
2.
Jumlah pelanggan
Jiwa
42.970
3.
Penduduk terlayani



%

44,60
II. Data Sumber








1.
Nama pengelola
: PDAM Kota Batu



2.
Sistem

: Interkoneksi



3.
Sistem sumber
: sumber air permukaan

4.
Kapasitas sumber



Lt/dt

307


III. Data Produksi








1.
Kapasitas produksi



Lt/dt

74,50
2.
Kapasitas desain



Lt/dt

93,12
3.
Kapasitas pasang



Lt/dt

573,00
4.
Produksi aktual



m3/th

-


IV. Data Distribusi








1.
Sistem distribusi
: perpompaan



2.
Kapasitas distribusi



Lt/dt

-


3.
Asumsi kebutuhan air

Lt/org/hr

163.393.000
4.
Ratio kebutuhan



%

28,6

5.
Air terjual




m3/th

1.651.343
6.
Air terdistribusi



m3/th

2.270.520
7.
Total penjualan air



Rp

1.453.181.840
8.
Cakupan pelayanan air

%

44,6

9.
Cakupan penduduk



Jiwa

-


10.
Jumlah mobil tangki

Unit

1


V. Data Kebocoran








1.
Kebocoran administrasi

%

-


2.
Kebocoran teknis



%

27,27
Sumber  PDAM Kota Batu
Tabel Data Kebutuhan Air Bersih di Kota Batu
Jumlah Penduduk



Kapasitas Produksi

Kebutuhan Ideal

Kebutuhan
Selisih
Eksisting



Kota Sedang

(jiwa)




Total (lt/hr)
(lt/hr)






(lt/org/hr)


Lt/dt

Lt/hr
















163.393

74,5

6.436.800


100



16.339.300
9.902.500

Dari data diatas, diketahui bahwa kebutuhan air bersih kota Batu adalah sebesar 16.339.300 l/hr. Angka ini didapatkan dari perkalian antara jumlah penduduk kota Batu (163.393 jiwa) dengan kebutuhan ideal air bersih untuk kota sedang (100 l/org/hr). Dan dari angka kebutuhan tersebut, yang bisa dilayani oleh PDAM Kota Batu baru 6.436.800 l/hr. Jadi, kebutuhan air bersih yang masih harus dilayani di Kota Batu ini sebesar 9.902.500 l/hr atau 114,61 l/det. Dan hal ini berarti diperlukan peningkatan sarana yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah sebesar 114,61 l/det.
Peta Persebaran Sumber Mata Air di Kota Batu

Komponen Persampahan
Pengelolaan persampahan di Kota Batu direkapitulasi dalam bentuk dengan tujuan agar dapat mengetahui seberapa besar hasil analisis kebutuhan akan sarana pengolahan sampah
                   Tabel Data Pengelolaan Sampah di Kota Batu
NO.
URAIAN

SATUAN
BESARAN
I.  Data Pengumpula   Sampah


1.
Nama pengelola
: DKP Kota Batu

2.
Sistem
: integrated system

3.
Jumlah penduduk

Jiwa
163.393
4.
Asumsi produksi sampah
Lt/org/hr
490.179



m3/hr
490,18
5.
Jumlah sampah

m3/hr
425
6.
Jumlah pelayanan

m3/hr
150
7.
Cakupan layanan geografis
Ha
10.750,71
8.
Cakupan layanan penduduk
Jiwa
88.232,22
9.
Ilegal dumping
: sedikit


II. Data TPA



1.
Jumlah pelayanan TPA
m3/hr
150
2.
Nama TPA
:TPA Ngaglik

3.
Status TPA
: sewa


4.
Luas TPA

Ha
-
5.
Kapasitas

m3
-
6.
Umur

Tahun
-
7.
Sistem
: open dumping

8.
Jarak ke permukiman
Km
2
9.
Incenerator

Unit
-
10
Nama Pengelola

Unit
-
III Data Peralatan TPA
1.
Bulldozer
Unit
1
2.
Back hoe
Unit
-
3.
Loader
Unit
-
4.
Shovel
Unit
-
5.
Water tank
Unit
2

Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan komponen persampahan Kota Batu disajikan dalam tabel berikut
Tabel Kebutuhan Komponen sampah di Kota Batu
Jumlah
Timbulan Sampah
Perkiraan
Produksi
Sampah


Timbulan
aktual
yang


Kota Sedang


Penduduk (jiwa)
Sampah
sampah
Terangkut


(lt/org/hr)



Total (m3//hr)
(m3//hr)
(m3/hr)






163.393
3
490,18
425
150




275






Dengan melihat jumlah produksi sampah yang dihasilkan (425 m3/hr) dan sampah yang terangkut hanya sebesar 150 m3/hr, maka masih terdapat 275 m³/hr yang belum terlayani. Namun, untuk antisipasi kebutuhan di masa yang akan datang, dengan memperhitungkan asumsi sampah yang dihasilkan per orang per hari sebesar 3 lt/org/hari dan jumlah penduduk sebesar 163.393 jiwa, maka besarnya sampah yang masih harus diangkut adalah sebesar 340,18 m³/hr.

Komponen Sanitasi dan Air Limbah
Pengelolaan air limbah/air buangan di Kota Batu dilakukan secara on-site dan off-side, yaitu secara individual pada masing-masing rumah tangga dan komunal dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti jamban umum, MCK dengan tangki septik dan cubluk serta saluran lainnya seperti sungai dan kolam. Dan juga terdapat instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di daerah Durek.

Komponen Drainase
          Jaringan drainase yang ada di Kota Batu dikelola oleh Sub Dinas Cipta Karya Kota Batu, dapat dikelompokkan menjadi jaringan drainase dengan saluran terbuka dan jaringan drainase dengan saluran tertutup. Data yang dapat dikumpulkan mengenai sistem drainase ini adalah panjang saluran primer dan sekunder sepanjang 11 km dan 15,5 km.

Data Saluran Drainase


1.

Curah hujan
mm/th
-
2.

Total panjang saluran
Km
-
3.

Panjang saluran primer
Km
11
4.

Panjang saluran sekunder
Km
15,5
5.

Panjang saluran tersier
Km
-
6.

Kondisi saluran baik
%
-
7.

Kondisi saluran sedang
%
-
                             Sumber : Dinas Pemaltusan Kota Batu

Pada umumnya, sistem drainase Kota Batu sudah berfungsi dengan baik, namun masih ada beberapa tempat yang sistem drainasenya perlu penataan ulang karena pada musim panghujan daerah tersebut sering banjir. Hal itu diakibatkan oleh kurang terintegrasinya sistem drainase antar daerah yang memiliki perbedaan ketinggian, sehingga tidak ada distribusi jatuhnya air hujan antara daerah-daerah tersebut.

Komponen Jalan
Jalan merupakan prasarana yang penting bukan hanya untuk memperlancar mobilitas penduduk melainkan juga untuk memperlancar perekonomian suatu daerah. Kota Batu berada pada jalur transit yang dpaat dijadikan pilihan apabila ingin melnajutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju kota-kota di Jawa Tengah melalui kota Jombang atau Kediri untuk selanjutnya menuju Solo, Yogyakarta Hingga Bandung. Pengguna Jalan baik manusia maupun kendaraan di Wilayah Kota Batu dari Tahun ke Tahun terus meningkat sehingga pemerintah kota batu terus menambah panjang jalan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan/kemacetan sebagai akibat tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dengan jalan yang ada.

peta jaringan jalan dan persebaran halter di Kota Batu

Hingga tahun 2002, panjang jalan yang ada di Kotamadya Batu mencapai 461,08 km, terbagi atas jalan propinsi sepanjang 37,07 km dan jalan lokal sepanjang 424,01 km. Jaringan jalan di kota Batu berpola dominan linier dan sebagian berpola grid khususnya pada kawasan perumahan dan daerah perkotaan. Berikut adalah karakteristik jalan di Kota Batu.
         
Gambar peta jaringan jalan di pusat kota dominan GRID



Potensi dan Masalah
Masalah Kota Batu
Kota Batu sebagai sebuuah kota Agrowisata tidak terlepas dari berbagai permasalahan di berbagai bidangnya. Masalah yang dapat dilihat secara konkrit di Kota batu ini adalah permasalahan di bidang transportasi dan lingkungan (persampahan). Berikut adalah permasalahan di berbagai bidang di Kota Batu:
·         
     Transportasi
Permasalahan dari segi transportasi sendiri berupa kemacetan. Seperti yang kita ketahui bahwa Kota Wisata Batu menjadi sebuah destinasi wisata bagi penduduk disekitar Jawa Timur sehingga akan menjadi daerah tarikan untuk pergerakan kendaraan yang akan berwisata. Jalan akses menuju daerah lain yang dimiliki Kota Batu hanya memiliki 3 akses saja, sehingga ketika waktu liburan volume ketiga jalan tersebut akan sangat padat sehingga menimbulkan kemacetan.
·        
     Lingkungan
Permasalahan lingkungan yang sering kali timbul di Kota Batu adalah permasalahan kebersihan. Dari data disajikan diatas pada bagian persampahan bisa diperkirakan bahwa volume sampah yang dikeluarkan akan bertambah setiap tahunnya. Sampah di Kota Batu menjadi semakin tidak terkendali ketika sedang mengadakan sebuah acara atau festival di tengah kota . selain itu pada kawasan wisata baru pasti ditemukan banyaksmapah berserakan karena belum terfasilitasi oleh tempat sampah dan lainnya.

·         Infrastruktur
Kota batu sebagai sebuah kota agrowisata yang berkembang sangat pesat ini mengalami permasalahan di bagian infrastruktur yang dianggap oleh masyarakat yang bertempat tinggal cukup jauh dari kota kurang merata dalam pembangunannya. Masyarakat di daerah pelosok merasa pembangunan infrastruktur tidak merata dan hanya berfokus di pusat kota dan kawasan-kawasan potensi wisata saja, sehingga di daerah pedesaan yang masih susah akses nya pembangunan nya dirasa tertinggal.

Potensi Kota Batu
Kota Wisata Batu memiliki dianugerahi kekayaan alam yang melimpah yang dapat dijadikan beberapa bidang potensi. Berikut adalah potensi Kota Batu sebagai sebua kota Agrowisata:
·         Potensi Wisata
Di Kota Batu terdapat lebih dari 10 lokasi wisata alam dan non-alam pada tahun 2011 belum lagi ditambah lokasi-lokasi wisata alam baru yang belum terjamah.
·         Potensi Pertanian
Karena secara karakteristik topografi Kota Batu berada di dataran tinggi, maka jenis tanamannya yang mudah ditanam akan lebih bervariasi. Kota batu memiliki jenis tanaman produksi sayur-sayuran, buah-buahan, serta tanaman hias dan obat-obatan.
·         Potensi peternakan
Iklim yang mendukung di Kota Batu cocok bagi populasi hewan-hewan ternak seperti sapi, kuda, kambing, ayam, domba, dll, nyaman untuk hidup dan berkembang biak.
·         Potensi Perindustrian
Potensi industri di Kota Batu ini sendiri masih berupa industri formal dan non formal yang skala nya masih menengah kebawah dengan sumber bahan yang digunakan bisa dari pertanian dan peternakan

Potensi Pengembangan
dari beberapa potensi yang telah disebutkan diatas, penentuan kota Batu sebagai Kawasan Kota Agrowisata merupakan keputusan yang tepat karena adanya potensi kekayaan alam melimpah yang baik untuk dikembangkan dari segi wisata, pertanian, peternakan, serta perindustrian. dari pengembangan keempat bidang tersebut dianggap akan meningkatkan pendapatan daerah, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar. setelah dilakukan penataan dan pengembangan di pusat maka kawasan-kawasan tertinggal (aksesibilitasnya rendah) bisa dijadikan prioritas pengembangan berikutnya. hal ini dapat didukung dengan sudah meratanya distribusi energi listrik keseluruh bagian wilayah Kota Batu.

Komentar

  1. Best Casinos Near Me - Mapyro
    We 삼척 출장안마 have listed the 부산광역 출장안마 most visited casinos in the United States to help 영천 출장마사지 you find the best hotels, Find the 광주광역 출장마사지 perfect 고양 출장안마 casino resort in your area.

    BalasHapus

Posting Komentar