Mata Kuliah Perencanaan Kota
MUHAMMAD NAUFAL
(NRP.3615100038)
DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPERMBER 2017
Potensi Pengembangan
MUHAMMAD NAUFAL
(NRP.3615100038)
DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPERMBER 2017
"PROFIL KOTA BATU"
Gambaran Umum Wilayah
Kota
Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai
pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah kota batu merupakan bagian
dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota ini sedang
mempersiapkan diri untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta
mengevaluasian proyek-proyek pembangunan secara mandiri sehingga masyarakat di
wilayah ini semakin rneningkat kesejahterannya. Kota Batu yang terletak 800
meter diatas permukaan air laut ini dikaruniai keindaan alam yang begitu
memikat. Potensi ini terermin dari kekayaan produksi pertanian, buah dan sayuran, serta panorama
pegunungan dan perbukitan. Sehingga dijuluki the real tourism city of
Indonesia oleh Bappenas.
ket: garis merah = batas administrasi Kota Batu; garis hijau = Batas Kecamatan; Garis biru = batas kelurahan/desa.
Kota Batu memiliki 3 (tiga) buah gunung yang
telah dikenal dan telah diakui secara nasional. Gunung-gunung tersebut adalah
Gunung Pandennan (2010 m), Gunung Welirang (3156 m), Gunung Arjuno (3339 m) dan
masih banyak lagi lainnya Dengan kondisi topografi pegunungan dan perbukitan
tersebut menjadikan kota Batu terkenal sebagai daerah dingin. Temperatur
rata-rata kota Batu 2l,5°C dengan temperatur tertinggi 27,2°C dan terendah
14,9°C.Rata-rata kelembaban nisbi udara 86' % dan kecepatan angin 10,73 km/jam.
Curah hujan tertinggi di kecamatan Bumiaji sebesar 2471 mm dan hari hujan 134
hari. Secara
astronomis di 112°17'10,90"-122°57'11"
Bujur Timur dan 7°44'55,11"-8°26'35,45 Lintang Selatan. Berikut
batas-batas wilayah kota Batu:
Batas
Wilayah Utara : Kabupaten Mojokerto
dan Kabupaten Pasuruan
Batas Wilayah Selatan : Kabupaten Malang
Batas Wilayah Barat : Kabupaten Malang
Batas Wilayah Timur : Kabupaten Malang
Kota Batu memiliki wilayah
seluas 203,2 km2 yang terdiri atas 3 kecamatan (Bumiaji Batu,
Junrejo), 4 kelurahan, dan 19 desa dengan jumlah total penduduk taun 2001 sebanyak
168.155 jiwa.
No.
|
Kecamatan
|
Luas (km²)
|
1.
|
Bumiaji
|
130,189
|
2.
|
Batu
|
46,777
|
3.
|
Junrejo
|
26,234
|
Total
|
203,2
|
Tabel
Luas Wilayah Kota Batu
Gambar Peta wilayah kecamatan di Kota Batu
Kependudukan
Kota Batu
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan
Hasil Registrasi Penduduk akhir tahun 2002, jumlah penduduk kota Batu tercatat
sebesar 163.393 jiwa dengan tingkat kepadatan sebesar 806 jiwa/km. Komposisi
penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa 49,33 5 adalah penduduk
laki-laki dan 50,67% adalah penduduk perempuan dengan angka sex ratio sebesar
97,37%. Struktur umur penduduk cenderung mengarah pada kelompok berusia muda,
hal ini ditunjukkan dengan angka beban ketergantungan penduduk muda sebesar
35,78%. Dengan demikian angka beban ketergantungan secara keseluruhan mencapai
44,67% atau dengan angka absolut dikatakan bahwa setiap serratus penduduk usia produktif
akan menanggung sekitar 44 orang bukan usia produktif (0-14 tahun) dan 64 tahun
ke atas atau dengan ratio 2:1. Dari data kependudukan di atas maka Kota Batu
dapat digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS
mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara
100.000 sampai 500.000 jiwa.
Kecamatan
|
Luas Wilayah
|
%
|
Penduduk
|
%
|
Kepadatan
|
Batu
|
45,458
|
22,83
|
74.878
|
45,83
|
1.647
|
Junrejo
|
25,650
|
12,88
|
37.633
|
23,03
|
1.467
|
Bumiaji
|
127,979
|
64,28
|
50.882
|
3,14
|
398
|
Kota Batu
|
199,087
|
100,00
|
163.393
|
100,00
|
821
|
Tabel
Luas Wilayah, Penduduk, dan Kepadatan menurut Kecamatan (sumber : registrasi
akhir tahun 2002)
Tenaga
Kerja
Berikut adalah jumlah penduduk Kota Batu
berdasarkan mata pencahariannya tahun 2003:
·
Pegawai Negeri/TNI : 12.379
jiwa
·
Pegawai Perusahaan Swasta : 2.959 jiwa
·
Pedagang/Pengusaha : 5.634 jiwa
·
Petani/peternak : 23.195 jiwa
·
Lainnya :
56.001 jiwa
Bidang
Ekonomi Kota Batu
Kondisi
Perekonomian Daerah
Meski
Kota Batu kaya akan hasil bumi, namun perekonomian Kota Batu justru bersandar
pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran sebagai penyangga sekitar 45%
kegiatan ekonomi daerahnya. Keindahan alam dan berbagai tempat tujuan wisata di
sekitar Batu memang menjadi komoditas ekonomi yang mampu menyedot pemasukan
tersendiri. Sekitar 24 objek wisata resmi, mulai dari bumi perkemahan,
pemandian air dingin dan panas, agrowisata, hingga wisata dirhantaa
(paralayang) yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Batu menghadirkan puluhan
ribu wisatawan lokal dan mancanegara setiap bulannya. Berikut adalah graik
distribusi kegiatan ekonomi di Kota batu.
Grafik
distribusi Kegiatan EKonomi Kota Batu
Keuangan
Daerah
Berikut adalah data
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kota batu pada tahun 2003
PENDAPATAN
|
JUMLAH (Rp)
|
||||
1.
|
Bagian
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu
|
1.635.869.939,98
|
|||
2.
|
Bagian
Pendapatan Asli Daerah
|
7.005.500.000,00
|
|||
3.
|
Bagian
Dana Perimbangan
|
108.084.564.774,70
|
|||
4.
|
Bagian
Pinjaman Daerah
|
0,00
|
|||
5.
|
Lain
– lain Penerimaan yang Sah
|
2.798.020.000,00
|
|||
TOTAL
|
119.523.954.714,69
|
||||
PENGELUARAN
|
JUMLAH (Rp)
|
||||
1.
|
Belanja
Rutin
|
59.837.581.714,68
|
|||
Pos
DPRD
|
2.895.250.727,00
|
||||
Sekretariat
DPRD
|
1.823.986.654,00
|
||||
2.
|
Belanja
Pembangunan
|
59.686.373.000,00
|
|||
TOTAL
|
119.523.954.714,69
|
Sumber
: Pemkot Kota Batu 2003
Fasilitas
Umum dan Sosial
Fasilitas Pendidikan
peta persebaran pendidikan di Kota Batu
berikut merupakan
inventarisasi Failitas pendidikan di Kota Batu:
No.
|
Jenis Fasilitas
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
|
SD sederajat
|
90 unit
|
536 ruang belajar
|
2.
|
SLTP sederajat
|
24 unit
|
189 ruang belajar
|
3.
|
SMU sederajat
|
17 unit
|
121 ruang belajar
|
Fasilitas Kesehatan
Gambar Peta Persebaran Apotek di Kota Batu
Dari beberapa fasilitas kesehatan yang ada di
Kota Batu, proporsi terbesar adalah posyandu yaitu sebanyak 182 lokasi.
Fasilitas yang lain antara lain puskesmas 3 buah yang tersebar di 3 kecamatan
di Kota Batu, RSU Baptis yang berada di Kecamatan Junrej, Rumah Sakit Bersalin
17 buah. Sedangkan untuk tenaga madis di Puskesmas terdiri dari 8 dokter, 17
perawat, 25 bidan, 2 ahli gizi dan 10 tenaga lainnya.
Dengan karakteristik penduduk Kota Batu yang
memiliki struktur umur penduduk yang berusia muda, maka perlu adanya
pengendalian kelahirann melalui gerakan KB Nasional. Pada tahun 2002, jumlah
pasangan usia subur di Kota Batu sebanyak 31.745 orang atau meningkat sebanyak
4,96%.
Sarana
dan Prasarana Permukiman
komponen
air bersih
Berdasarkan dari data
table dibawah, diketahui bahwa kebutuhan air bersih kota Batu adalah sebesar
16.339.300 l/hr. Angka ini didapatkan dari perkalian antara jumlah penduduk
kota Batu (163.393 jiwa) dengan kebutuhan ideal air bersih untuk kota sedang
(100 l/org/hr). Dan dari angka kebutuhan tersebut, yang bisa dilayani oleh PDAM
Kota Batu baru 6.436.800 l/hr. Jadi, kebutuhan air bersih yang masih harus
dilayani di Kota Batu ini sebesar 9.902.500 l/hr atau 114,61 l/det. Dan hal ini
berarti diperlukan peningkatan sarana yang dapat digunakan untuk mengangkut
sampah sebesar 114,61 l/det.
Data
Pengelolaan Air Bersih di Kota Batu
NO.
|
URAIAN
|
SATUAN
|
BESARAN
|
||||||||||
I.
|
Pelayanan
Penduduk
|
||||||||||||
1.
|
Jumlah penduduk
|
Jiwa
|
163.393
|
||||||||||
2.
|
Jumlah pelanggan
|
Jiwa
|
42.970
|
||||||||||
3.
|
Penduduk terlayani
|
%
|
44,60
|
||||||||||
II. Data Sumber
|
|||||||||||||
1.
|
Nama pengelola
|
:
PDAM Kota Batu
|
|||||||||||
2.
|
Sistem
|
: Interkoneksi
|
|||||||||||
3.
|
Sistem sumber
|
:
sumber air permukaan
|
|||||||||||
4.
|
Kapasitas sumber
|
Lt/dt
|
307
|
||||||||||
III. Data Produksi
|
|||||||||||||
1.
|
Kapasitas produksi
|
Lt/dt
|
74,50
|
||||||||||
2.
|
Kapasitas desain
|
Lt/dt
|
93,12
|
||||||||||
3.
|
Kapasitas pasang
|
Lt/dt
|
573,00
|
||||||||||
4.
|
Produksi aktual
|
m3/th
|
-
|
||||||||||
IV. Data Distribusi
|
|||||||||||||
1.
|
Sistem distribusi
|
:
perpompaan
|
|||||||||||
2.
|
Kapasitas distribusi
|
Lt/dt
|
-
|
||||||||||
3.
|
Asumsi kebutuhan air
|
Lt/org/hr
|
163.393.000
|
||||||||||
4.
|
Ratio kebutuhan
|
%
|
28,6
|
||||||||||
5.
|
Air terjual
|
m3/th
|
1.651.343
|
||||||||||
6.
|
Air terdistribusi
|
m3/th
|
2.270.520
|
||||||||||
7.
|
Total penjualan air
|
Rp
|
1.453.181.840
|
||||||||||
8.
|
Cakupan pelayanan air
|
%
|
44,6
|
||||||||||
9.
|
Cakupan penduduk
|
Jiwa
|
-
|
||||||||||
10.
|
Jumlah mobil tangki
|
Unit
|
1
|
||||||||||
V. Data Kebocoran
|
|||||||||||||
1.
|
Kebocoran
administrasi
|
%
|
-
|
||||||||||
2.
|
Kebocoran teknis
|
%
|
27,27
|
||||||||||
Sumber
PDAM Kota Batu
Tabel
Data Kebutuhan Air Bersih di Kota Batu
Jumlah
Penduduk
|
Kapasitas Produksi
|
Kebutuhan
Ideal
|
Kebutuhan
|
Selisih
|
||||||||||
Eksisting
|
Kota Sedang
|
|||||||||||||
(jiwa)
|
Total (lt/hr)
|
(lt/hr)
|
||||||||||||
(lt/org/hr)
|
||||||||||||||
Lt/dt
|
Lt/hr
|
|||||||||||||
163.393
|
74,5
|
6.436.800
|
100
|
16.339.300
|
9.902.500
|
|||||||||
Dari data diatas, diketahui bahwa kebutuhan air
bersih kota Batu adalah sebesar 16.339.300 l/hr. Angka ini didapatkan dari
perkalian antara jumlah penduduk kota Batu (163.393 jiwa) dengan kebutuhan
ideal air bersih untuk kota sedang (100 l/org/hr). Dan dari angka kebutuhan
tersebut, yang bisa dilayani oleh PDAM Kota Batu baru 6.436.800 l/hr. Jadi,
kebutuhan air bersih yang masih harus dilayani di Kota Batu ini sebesar
9.902.500 l/hr atau 114,61 l/det. Dan hal ini berarti diperlukan peningkatan
sarana yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah sebesar 114,61 l/det.
Peta Persebaran Sumber Mata Air di Kota Batu
Komponen Persampahan
Pengelolaan persampahan di
Kota Batu direkapitulasi dalam bentuk dengan tujuan agar dapat mengetahui
seberapa besar hasil analisis kebutuhan akan sarana pengolahan sampah
Tabel
Data Pengelolaan Sampah di Kota Batu
NO.
|
URAIAN
|
SATUAN
|
BESARAN
|
|
I. Data Pengumpula Sampah
|
||||
1.
|
Nama
pengelola
|
:
DKP Kota Batu
|
||
2.
|
Sistem
|
: integrated
system
|
||
3.
|
Jumlah
penduduk
|
Jiwa
|
163.393
|
|
4.
|
Asumsi
produksi sampah
|
Lt/org/hr
|
490.179
|
|
m3/hr
|
490,18
|
|||
5.
|
Jumlah
sampah
|
m3/hr
|
425
|
|
6.
|
Jumlah
pelayanan
|
m3/hr
|
150
|
|
7.
|
Cakupan
layanan geografis
|
Ha
|
10.750,71
|
|
8.
|
Cakupan
layanan penduduk
|
Jiwa
|
88.232,22
|
|
9.
|
Ilegal
dumping
|
:
sedikit
|
||
II.
Data TPA
|
||||
1.
|
Jumlah
pelayanan TPA
|
m3/hr
|
150
|
|
2.
|
Nama
TPA
|
:TPA
Ngaglik
|
||
3.
|
Status
TPA
|
:
sewa
|
||
4.
|
Luas
TPA
|
Ha
|
-
|
|
5.
|
Kapasitas
|
m3
|
-
|
|
6.
|
Umur
|
Tahun
|
-
|
|
7.
|
Sistem
|
: open
dumping
|
||
8.
|
Jarak
ke permukiman
|
Km
|
2
|
|
9.
|
Incenerator
|
Unit
|
-
|
|
10
|
Nama
Pengelola
|
Unit
|
-
|
|
III
Data Peralatan TPA
|
||||
1.
|
Bulldozer
|
Unit
|
1
|
|
2.
|
Back
hoe
|
Unit
|
-
|
|
3.
|
Loader
|
Unit
|
-
|
|
4.
|
Shovel
|
Unit
|
-
|
|
5.
|
Water
tank
|
Unit
|
2
|
Dengan asumsi
timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan
komponen persampahan Kota Batu disajikan dalam tabel berikut
Tabel
Kebutuhan Komponen sampah di Kota Batu
Jumlah
|
Timbulan
Sampah
|
Perkiraan
|
Produksi
|
Sampah
|
||
Timbulan
|
aktual
|
yang
|
||||
Kota Sedang
|
||||||
Penduduk (jiwa)
|
Sampah
|
sampah
|
Terangkut
|
|||
(lt/org/hr)
|
||||||
Total (m3//hr)
|
(m3//hr)
|
(m3/hr)
|
||||
163.393
|
3
|
490,18
|
425
|
150
|
||
275
|
Dengan melihat jumlah produksi sampah yang dihasilkan (425 m3/hr)
dan sampah yang terangkut hanya sebesar 150 m3/hr, maka masih
terdapat 275 m³/hr yang belum terlayani. Namun, untuk antisipasi kebutuhan di
masa yang akan datang, dengan memperhitungkan asumsi sampah yang dihasilkan per
orang per hari sebesar 3 lt/org/hari dan jumlah penduduk sebesar 163.393 jiwa,
maka besarnya sampah yang masih harus diangkut adalah sebesar 340,18 m³/hr.
Komponen Sanitasi dan Air Limbah
Pengelolaan air limbah/air buangan di Kota Batu dilakukan secara on-site
dan off-side, yaitu secara individual pada masing-masing rumah tangga
dan komunal dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti jamban umum, MCK
dengan tangki septik dan cubluk serta saluran lainnya seperti sungai dan kolam.
Dan juga terdapat instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT) di daerah Durek.
Komponen Drainase
Jaringan drainase yang ada di Kota Batu dikelola
oleh Sub Dinas Cipta Karya Kota Batu, dapat dikelompokkan menjadi jaringan
drainase dengan saluran terbuka dan jaringan drainase dengan saluran tertutup.
Data yang dapat dikumpulkan mengenai sistem drainase ini adalah panjang saluran
primer dan sekunder sepanjang 11 km dan 15,5 km.
Data
Saluran Drainase
|
||||
1.
|
Curah hujan
|
mm/th
|
-
|
|
2.
|
Total panjang saluran
|
Km
|
-
|
|
3.
|
Panjang saluran primer
|
Km
|
11
|
|
4.
|
Panjang saluran sekunder
|
Km
|
15,5
|
|
5.
|
Panjang saluran tersier
|
Km
|
-
|
|
6.
|
Kondisi saluran baik
|
%
|
-
|
|
7.
|
Kondisi saluran sedang
|
%
|
-
|
Sumber : Dinas Pemaltusan
Kota Batu
Pada umumnya, sistem drainase Kota Batu sudah berfungsi dengan baik,
namun masih ada beberapa tempat yang sistem drainasenya perlu penataan ulang
karena pada musim panghujan daerah tersebut sering banjir. Hal itu diakibatkan
oleh kurang terintegrasinya sistem drainase antar daerah yang memiliki
perbedaan ketinggian, sehingga tidak ada distribusi jatuhnya air hujan antara
daerah-daerah tersebut.
Komponen Jalan
Jalan merupakan prasarana yang penting bukan hanya untuk memperlancar
mobilitas penduduk melainkan juga untuk memperlancar perekonomian suatu daerah.
Kota Batu berada pada jalur transit yang dpaat dijadikan pilihan apabila ingin
melnajutkan perjalanan melalui jalur selatan menuju kota-kota di Jawa Tengah
melalui kota Jombang atau Kediri untuk selanjutnya menuju Solo, Yogyakarta
Hingga Bandung. Pengguna Jalan baik manusia maupun kendaraan di Wilayah Kota
Batu dari Tahun ke Tahun terus meningkat sehingga pemerintah kota batu terus
menambah panjang jalan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan/kemacetan
sebagai akibat tidak seimbangnya pertumbuhan kendaraan dengan jalan yang ada.
peta jaringan jalan dan persebaran halter di Kota Batu
Hingga tahun 2002, panjang jalan yang ada di
Kotamadya Batu mencapai 461,08 km, terbagi atas jalan propinsi sepanjang 37,07
km dan jalan lokal sepanjang 424,01 km. Jaringan jalan di kota Batu berpola
dominan linier dan sebagian berpola grid khususnya pada kawasan
perumahan dan daerah perkotaan. Berikut adalah karakteristik jalan di Kota Batu.
Gambar peta jaringan jalan di pusat kota dominan GRID
Potensi
dan Masalah
Masalah
Kota Batu
Kota Batu sebagai sebuuah kota Agrowisata
tidak terlepas dari berbagai permasalahan di berbagai bidangnya. Masalah yang
dapat dilihat secara konkrit di Kota batu ini adalah permasalahan di bidang
transportasi dan lingkungan (persampahan). Berikut adalah permasalahan di
berbagai bidang di Kota Batu:
·
Transportasi
Permasalahan
dari segi transportasi sendiri berupa kemacetan. Seperti yang kita ketahui
bahwa Kota Wisata Batu menjadi sebuah destinasi wisata bagi penduduk disekitar
Jawa Timur sehingga akan menjadi daerah tarikan untuk pergerakan kendaraan yang
akan berwisata. Jalan akses menuju daerah lain yang dimiliki Kota Batu hanya
memiliki 3 akses saja, sehingga ketika waktu liburan volume ketiga jalan
tersebut akan sangat padat sehingga menimbulkan kemacetan.
·
Lingkungan
Permasalahan
lingkungan yang sering kali timbul di Kota Batu adalah permasalahan kebersihan.
Dari data disajikan diatas pada bagian persampahan bisa diperkirakan bahwa volume
sampah yang dikeluarkan akan bertambah setiap tahunnya. Sampah di Kota Batu
menjadi semakin tidak terkendali ketika sedang mengadakan sebuah acara atau
festival di tengah kota . selain itu pada kawasan wisata baru pasti ditemukan
banyaksmapah berserakan karena belum terfasilitasi oleh tempat sampah dan
lainnya.
·
Infrastruktur
Kota
batu sebagai sebuah kota agrowisata yang berkembang sangat pesat ini mengalami
permasalahan di bagian infrastruktur yang dianggap oleh masyarakat yang
bertempat tinggal cukup jauh dari kota kurang merata dalam pembangunannya. Masyarakat
di daerah pelosok merasa pembangunan infrastruktur tidak merata dan hanya
berfokus di pusat kota dan kawasan-kawasan potensi wisata saja, sehingga di
daerah pedesaan yang masih susah akses nya pembangunan nya dirasa tertinggal.
Potensi
Kota Batu
Kota Wisata Batu memiliki dianugerahi
kekayaan alam yang melimpah yang dapat dijadikan beberapa bidang potensi. Berikut
adalah potensi Kota Batu sebagai sebua kota Agrowisata:
·
Potensi
Wisata
Di Kota
Batu terdapat lebih dari 10 lokasi wisata alam dan non-alam pada tahun 2011
belum lagi ditambah lokasi-lokasi wisata alam baru yang belum terjamah.
·
Potensi
Pertanian
Karena
secara karakteristik topografi Kota Batu berada di dataran tinggi, maka jenis
tanamannya yang mudah ditanam akan lebih bervariasi. Kota batu memiliki jenis
tanaman produksi sayur-sayuran, buah-buahan, serta tanaman hias dan
obat-obatan.
·
Potensi
peternakan
Iklim
yang mendukung di Kota Batu cocok bagi populasi hewan-hewan ternak seperti
sapi, kuda, kambing, ayam, domba, dll, nyaman untuk hidup dan berkembang biak.
·
Potensi
Perindustrian
Potensi industri di
Kota Batu ini sendiri masih berupa industri formal dan non formal yang skala
nya masih menengah kebawah dengan sumber bahan yang digunakan bisa dari
pertanian dan peternakan
Potensi Pengembangan
dari beberapa potensi yang telah disebutkan diatas, penentuan kota Batu sebagai Kawasan Kota Agrowisata merupakan keputusan yang tepat karena adanya potensi kekayaan alam melimpah yang baik untuk dikembangkan dari segi wisata, pertanian, peternakan, serta perindustrian. dari pengembangan keempat bidang tersebut dianggap akan meningkatkan pendapatan daerah, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar. setelah dilakukan penataan dan pengembangan di pusat maka kawasan-kawasan tertinggal (aksesibilitasnya rendah) bisa dijadikan prioritas pengembangan berikutnya. hal ini dapat didukung dengan sudah meratanya distribusi energi listrik keseluruh bagian wilayah Kota Batu.
Best Casinos Near Me - Mapyro
BalasHapusWe 삼척 출장안마 have listed the 부산광역 출장안마 most visited casinos in the United States to help 영천 출장마사지 you find the best hotels, Find the 광주광역 출장마사지 perfect 고양 출장안마 casino resort in your area.